CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BAHENOL PART4

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BAHENOL PART4


TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BAHENOL PART4, Hasrat-Bispak39 "Eh kalian simak tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan lagi melihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech utamanya", gerutu Sherly saat kami ke arah parkir mobil.

"Zaman iya Sher? Saya tidak simak sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang dilihatin sekedar Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan sekedar saya saja lho!", kata Sherly dengan suara memikat.

"Kalian ini… apaan sich…", saya menyambat jengkel biarpun sebetulnya hatiku suka sekali dengar seluruh ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memang betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, tetapi yayangmu  kan", goda Sherly kembali, serta Jenny turut ketawa melihatku tidak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja sama-sama untuk menghinaku habis habisan dari mulai kantin hingga sampai ke parkir mobil. Tidak ada yang dapat kulakukan, saya telah tak dapat membalasnya ujaran mereka serta pasrah saja dibarengi ke-2  pacarku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu seperti berikut.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly di saat kami udah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian mengejek kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lantas menunduk malu, karena mungkin ledekan Jenny itu.

"Hai pula Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku seusai membalasnya sebutan Andy.

Sekarang saya cuma dapat turut menunduk malu. Karena Jenny dan Sherly, sekarang lidahku rasanya kelu juga cuma buat menegur Andy.

"Ya telah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Gak boleh dilenyapkan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan nada perlahan.

"Awas bila kamu hingga sampai melenyapkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan suara sepelan barusan.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BAHENOL PART4

Mukaku rasanya sungguh-sungguh panas. Entahlah, kemungkinan parasku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan geram berbaur puas serta malu, tetapi mereka berdua punya sikap seakan tidak ada apa-apa sampai saya jadi kian gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sembari mengangkat tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang mengangkat tangannya.

Saya balas mengangkat tangan tidak lama dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya menyaksikan selintas, nyatanya Andy  mengangkat tangannya di Jenny serta Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri mengandaikan apa yang lebih kurang bakal terjadi dalam rumah Jenny sehabis ini. Apa lagi Sherly ikut juga kesana. Kemungkinan Sherly dan Jenny akan membawa Cie Stefanny bermesraan atau sampai bercinta, serta perlahan-lahan hasratku mulai naik mengandaikan semuanya.

Tetapi saya sadar saya gak boleh mengandaikan beberapa hal yang dapat memunculkan hasratku saat saya masih di sini bersama Andy, lantaran saya tidak pengin membuat malu diriku sendiri. Bahkan saya tidak boleh kehilangan fokusku saat ini. Saya tidak ingin Andy menduga saya gak perhatian kepadanya kalaupun nanti obrolanku gak menyambung sebab pikiranku yang melayang-layang ke mana saja.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali pas sewaktu saya memandang Andy.

"Hai  Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, meskipun dengan hati yang berdebar-debar tidak karuan.

Kami kembali tercenung sesaat lama waktunya. Saya coba cairkan kondisi yang canggung ini.

"Andy, kamu betul lagi nungguin saya?", saya menanyakan pada Andy.

Andy tersenyum malu dan menggangguk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa mau tahu apa kurang lebih jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap cemas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli lihat kekhawatiran Andy. Kendati pastinya saya berasa suka, namun saya mulai ingin tahu kenapa Andy tungguku di sini. Apa Andy mau berkata suatu padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruhnya perhatian yang diberi Andy padaku ini, tetap juga kami ini belum dengan status sepasang pacar.

Meskipun demikian, besar angan-anganku kalau dalam saat dekat kami berdua bakal nyata-nyata jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya berasa seperti tersambar petir pada siang hari yang sangat ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang benar-benar dingin. Nyaris saja saya tak sadar diri, serta saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… ini waktu yang kutunggu nanti mulai sejak saya berjumpa serta mengenali Andy di kelas 1 SMA. Selanjutnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, dan saya mulai berani mengharapkan, mudah-mudahan mimpi cantikku akan lekas terwujud.

"Bisa", saya menjawab sekalian menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu bergabung rasa puas yang sangat sangatlah.

"Kalaupun gitu… saya malam nanti telpon kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nanti ya", saya berujar lambat, dan mukaku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan cepat, hingga sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini ialah sebuah janji yang menyenangkan buatku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya mohon pamit di Andy selesai kembali lagi kami termenung cukuplah lama.

"Oh iya… saya pula pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu pula take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdegap kuat.

Saya masuk ke mobilku sehabis sama-sama mengangkat tangan dengan Andy. Sekarang saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy dapat menghubungiku malam nanti, entahlah apa yang bakal kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Yang terang ini hari saya suka sekali, dan saya tidak sabar menanti waktu ini berputar-putar hingga sampai jam delapan kelak, mendatangkan waktu yang elok bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya tekan klakson mobilku 1 kali waktu saya telah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak beberapa lama kemudian saya memandang Wawan yang memberikan pintu bagiku, serta saya jadi terpikir keusilanku barusan pagi. Saya meredam napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Namun saya sedikit kaget menyaksikan ada mobil kokoku dalam garasi. Dan waktu saya menyaksikan kokoku berada pada dalam mobilnya, yang nampaknya repot mengutak atik suatu hal dalam mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang benar menempatkan marah padaku itu gak akan seberani itu buat menyentuhku pada saat ada kokoku di sini.

Karena itu saya turun dengan enjoy, dan merapat mengarah kokoku masih yang repot dalam mobilnya. Saya menyaksikan Wawan yang menatapku dengan penuh gairah, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tiada was-was akan diapa apakan olehnya. Serta sekarang saya telah ada di dalam samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu anyar nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya serta memberinya satu kotak CD masih yang terbungkus ini padaku, Kedengarannya kokoku telah usai menempatkan CD lagu baru itu dalam CD changer mobilnya.

"Thanks ya ko", kataku dengan suka dan menimang-nimang nimang CD itu, lantas memulai membaca baca title lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… mari makan dahulu, saya telah lapar nih", kata kokoku sembari mengganggu rambutku sampai jadi sedikit awut awutan sesuai ini.

"Iih… apaan sich", saya marah-marah dan menguber kokoku yang udah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BAHENOL PART4

Sekianlah bila saya berbicara kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau sesuai ini. Lantas kami makan bersama sekalian sama-sama ceritakan beberapa hal yang anyar kami alami.  Sudah pasti saya tak segila itu untuk bercerita semua kegiatan seksual yang kualami di kokoku.

"Me, saya kelak diperlukan handycam. Berada di kamu kan me?", bertanya kokoku di saat kami udah tuntas makan.

"Oh iya… sesaat saya ambilkan ya ko", kataku sekalian membersihkan tanganku.

"Aku segera turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya tunggu kokoku usai membasuh tangan, lalu kami duanya sama ke atas ke arah kamarku sekalian kadang-kadang sama sama mengejek, serta sekali ini saya yang menang demikian saya gunakan Cie Stefanny jadi bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu serta kaus kakiku, yang selanjutnya semua kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terpikir tempo hari, waktu Jenny dan Sherly ada mengantarku serta menyaksikan sepatu Cie Stefanny.

Sebentar jantungku berdetak kuat. Tau-tau saya terasa takut mengayalkan apa reaksi kokoku kalaupun dia lihat Cie Stefanny tertidur di tempat tidur kamarku pada kondisi telanjang bundar. Namun aku segera kembali tenang sewaktu saya sadar kalaupun tidak ada sepatu siapa-siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC dan buka tirai jendela. Sesudah kokoku merapikan anti virus di komputerku serta handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku mohon pamit padaku, ujarnya ingin temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang saat malam hari pada umumnya.

Sembari tutup pintu sesudah kokoku telah keluar kamarku, saya mulai pikir, bermakna saya sendirian hingga esok malam. Dan saya tahu saya tidak mungkin bisa lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini kalaupun saya gak menutup diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan  pikirkan apa yang wajib kulakukan saat saya harus makan nanti malam. Entahlah, barangkali saya harus mengendalikan lapar malam nanti. Yah, menganggapnya saja diet.

Jadi saya menutup pintu kamarku, namun sebuah ketukan di saat saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa bila saya bawain kamu roti tawar serta keju kegemaranmu", kudengar nada kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur dan memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdegap kuat, serta saya usaha menyantaikan diriku dengan menyelinapkan mukaku di dada kokoku yang cukup bagian ini.

Kokoku balas merengkuh badanku secara halus, serta saya selalu diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok sampai menjerit sesuai itu?", bertanya kokoku dengan bingung.

"Aku… anu… memang siapakah yang gak terkejut jika pintu yang anyar kukunci telah diketok semacam itu?", saya protes serta mendangak menyaksikan kokoku, serta saya menempatkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech kalaupun getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya puas sekali dengan tindakan halus kokoku ini. Saya kembali menyelinapkan parasku ke dada kokoku, serta saya rasa aman ada dalam dekapan kokoku.

Sebetulnya saya gak mau membebaskan kokoku pergi, saya mau nikmati merasa aman ini. Namun saya takut kokoku justru berprasangka buruk dengan sikapku.

Karena itu dengan berat hati saya membebaskan dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, sudah pasti tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepadanya.

Selesai kokoku keluar kamar, saya kembali menggembok pintu kamarku biar saat nanti kokoku telah pergi, saya udah aman. Sekurang-kurangnya siang ini saya bebas dari masalah pak Bijakin, Wawan dan Suwito yang tentu tidak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Dan roti yang dikasihkan kokoku ini jelas dapat selamatkanku dari rasa lapar saat kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk menghindar gairah tiga pejantan itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BAHENOL PART4

Saat ini saya mau tidur siang barang sesaat, agar malam nanti saya tidak penat atau mengantuk waktu Andy menghubungiku. Dan tentunya saya tidak ingin segera tidur demikian saja, saya mau tubuhku bersih hingga saya dapat tidur secara nyaman.

Karenanya saya siap-siap buat lekas mandi. Sembari menenteng handuk, saya datang ke kamar mandiku untuk menyediakan air hangat pada shower dengan memutar handel keran mengarah yang kebanyakan.

Sehabis saya berasa air yang memancar dari shower ini gak begitu dingin, dengan rileks saya melepaskan busana dan rok seragam sekolahku, pula bra dan celana dalamku, lalu semua kutaruh dalam keranjang pakaian kotor.

Saya menggembok pintu kamar mandiku serta saya lekas berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Selesai semuanya badanku basah, saya mulai menganakemaskan badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, tetapi saya jadi menggigit bibirku sendiri waktu saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Berulangkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tanpa berniat saat saya mencuci ke-2  payudaraku, dan dari mulanya yang tidak berencana itu saat ini saya sendiri yang malahan berniat sentuh dan merayu ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengerang nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sekalian mengayalkan Andy tengah mencumbu dan memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku kini.

"Mmmh…", saya kembali mengesah dengan napas mengincar, sekalian pejamkan mataku serta nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, dan sejalan nafsuku yang tambah menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Seluruh rabaan dan penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengandaikan Andy tengah mencumbuiku dengan mesra,  tengah meraba dan meremas ke-2  payudaraku secara lembut semacam ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku telah mulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat saat jemari tanganku merayu lubang vaginaku sendiri membuatku mengayalkan Andy meniduriku dengan penuh cinta di kamar mandiku kini.

"Mmm… ssshh…", saya mengerang, mendesah, serta menggeliang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang merayu lubang vaginaku sendiri serta saya terus mengandaikan Andy yang mengerjakan seluruhnya padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, dan napasku kian gak teratur. Saya pejamkan mataku serta ke-2  pahaku ini kurapatkan maksimal nikmati tiap-tiap gerakan yang mengakibatkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Desahanku mulai berganti jadi dengusan, serta tidak lama setalah itu badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mendesah panjang, tidak kuat kembali terima seluruhnya kesan ini, dan saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas terengah, saya menyaksikan ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku lagi merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal karena kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti lesap demikian saja entahlah ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya meratap lambat mencegah malu sadari bila saya barusan bermasturbasi sekalian mengandaikan Andy, serta saya usaha mendesak hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari situasi terangsang ini, serta orgasmeku juga berhenti. Rambutku jadi basah semua, serta saya memastikan untuk keramas sekaligus. Gak lupa saya bersihkan lubang vaginaku tadi sempat disanggupi cairan cintaku ini, dan saat ini saya udah berasa nyaman dengan badanku.

Kemudian saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga sampai ke 1/2 pahaku.

Serta saya anyar keluar kamar mandiku, di saat saya hampir menjerit di saat saya menyaksikan bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku tadi gordinnya tidak kututup.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA BAHENOL PART4

"Kalian ini udah edan ya!", saya 1/2 mendamprat pada Wawan serta Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat kalaupun badanku ini telah berkali kali dicicipi dan dijarah habis oleh mereka. Pastinya bertelanjang badan di depan mereka telah bukanlah perihal yang hebat, apa lagi saat ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Namun entahlah mengapa, sekarang ini saya berasa dongkol diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan serta Suwito bersikap gak dengar kata kataku, dan mereka berdua menempatkan tangan mereka di dalam telinga mereka sekalian buka mulut mereka, seakan pengin saya ulangi kata kataku, sampai saya kian kecewa. Memandang sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah pasti pergi. Jika kokoku belum pergi, mustahil mereka berani kurang ajar sebagai berikut padaku.

Saya mengambil langkah ke jendela serta akan tutup korden jendela kamarku ini, sewaktu tiba-tiba terbayang suatu inspirasi yang membuatku mau ketawa.

Memandang mereka lagi menyaksikaniku semacam itu, saya bukan menutupkan tirai jendela kamarku, tetapi saya malahan membebaskan handuk yang membalut badanku, dan dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama