CERITA DEWASA POLWAN AYU MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN AYU MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN AYU MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak39 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri sudah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja udah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas perkara Ryoko usai, Sani memang kembali pada sana. Tetapi ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan komentar dingin dari penjaga di muka.


"Sebab udah dikeluarkan, Anda sudah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Kalaupun tidak ada kebutuhan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan selanjutnya karena sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah lembaga serta keluarga, Bambang Harjadi lantas udah wafatkannya. Tak ada manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara goyah serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak kelihatan di tengah-tengah siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Walau penjahat, malahan Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastilah arah, dan hujan masih tetap turun dengan deras. Sani telah tak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Beberapa kali ia tergelincir, dan terciprat sewaktu kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seseorang pengendara motor ada di dalam sampingnya, serta berucap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN AYU MENJADI PELACUR

Sementara Sani terheran. Lantas ia menentukan untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek lantas meluncur tembus hujan, di tengah-tengah kota yang tuju senja.


Saat malam…


"Penonton. Afair penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang mengikutsertakan pelaku polwan membuka kembali tahap baru di saat beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang diperhitungkan diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian menjelaskan video itu tak ada hubungan dengan kasus ini serta bukan sertakan JP. JP sendiri dijumpai udah dihentikan secara tak hormat karena bisa terbuktikan melaksanakan pelanggaran code etik…" Tayangan info malam lagi menyuguhkan sejumlah hal yang menusuk Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.


Mereka tengah ada di satu warung kecil di lokasi kotor, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur sebab ia sendiri telah tak kuat mengangkut kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh saya ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" dahsyat seseorang laki laki di dekat Sani. "Saya diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin tonton gak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberi komentar kotor menyaksikan kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga malam dan mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengen turut tonton film dahsyat tidak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani membawa kepala Sani hingga Sani dapat memandang video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seseorang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menentang di saat dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan beberapa photo Sani di saat lagi menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih ketika penangkapan di dermaga, serta beberapa foto berawal dari penyidikan Savitri. Semisalkan Sani masih memiliki pikiran jernih, ia pantas sangsi dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berjumpa berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya malahan tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak mengerti, tidak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka serta ketepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Gua ingin tutup!" kata satu orang, nampaknya pemilik warung. "Marilah bayar, gak boleh di ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, aku kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Tetapi bila gua bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari perhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi aku lebih dulu yang gunakan ia. Gua kagak pengen sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang dari sana mengenyahkan semuanya yang ada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani dan menempatkannya terlentang di atas meja, disediakan untuk jadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang udah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Umumnya minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat berbicara putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Sampai tidak gunakan busana ini. Mari, bangun, gunakan busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu pakai kembali pakaiannya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terpikir insiden-kejadian sama saat masih menyusup, ia tertidur sehabis layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank luar biasa kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ke arah belakang warung, di situ ada WC jongkok simple yang kotor dengan ember dan gayung. Mencegah jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Ujarnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita mengatakan, sekalian menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN AYU MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantaranya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Betul ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menggempurnya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main gak bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh sangat sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seseorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses mencapai kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau beberapa macam minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, mengobral belahan dada serta paha, tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat lenyap. Tetapi sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, rupanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran tampak. Walaupun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, parasnya masih tetap lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak menunjuk Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul berasa gak mempunyai harga diri kembali selepas dibikin malu di mata masyarakat, dikeluarkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh satu kelompok begundal kelas teri saat mabok. Karenanya ia juga gak berpikiran beberapa macam di saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak lagi berasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia kecuali sama seperti yang ditudingkan penjuru dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini daerah yang patut untuknya, di mana seluruh orang didalamnya tidak punyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ke arah kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu banyak pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak susah-susah ajak berbicara atau bergaul sang bapak, dia segera melepaskan kemeja laki laki hidung belang itu, selanjutnya menelanjangi diri. Buat memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja buat Ryoko tidak raib. Selepas membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, serta terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia serius untung memperoleh service papan atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tak pikir memanfaatkan kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya sendiri, gak perduli dampak hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sembari memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang rada di luar sangkaan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memacunya hingga sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tetap tegang. Mereka selanjutnya ganti status jadi misionaris, dan sang bapak memecutnya cukuplah lama, kemungkinan 20 menit, hingga ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani dongkol. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pula, meskipun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Akan tetapi tugasnya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membuat banyak lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun dan memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu ruang tempat perlawanannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah seorang pada mereka yang kayaknya pimpinan sekelompok itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat buat menantang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen awal kalinya, serta dia memanglah tidak pengin kembali menantang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN AYU MENJADI PELACUR

Lututnya lumayan sakit karena terbentur semen kasar, dan perih waktu dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau punya dia ke mulut cantik si gadis yang saat ini terselak, dan usaha seharusnya buat memberi kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya untuk memberinya service terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikan Sani tahu kalaupun banyak preman itu sekalipun tidak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan eloknya! Seumpama Sani tahu bila Mami Nuri saat ini tengah mengurut dada lantaran mesti melepaskan bintangnya jadi gaji uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih beberapa preman.  Serta Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu sejalan badannya yang ditangani bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat di saat dia masuk ke kamar dan memandang Sani terlentang tak sadar diri gak mempunyai daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani meniti kedudukan menjadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, juga kenggunannya semakin terpancar meskipun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias amat menor buat mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, juga hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi benar-benar anggun, dan mengakibatkan banyak lelaki yang mengidamkan service dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilaksanakan bikin konsumennya demikian mencintai dianya. Dan demikian keseluruhan servis yang diberi Sani sampai beberapa konsumennya tidak lagi mengenal bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya beberapa pelacur yang sangat sering layani laki laki, Sani juga mulai terasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai melakukan akting buat bikin banyak tamunya berasa ibarat lelaki top.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meski faktanya bila tidak dikarenakan obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 hingga 5 menit jadi banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan sepanjang 5 bulan itu, ketenaran yang didapat Sani mulai membikin seseorang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani hadir dirinya-lah bintang di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada bagian Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tapi dengan suara keras.


"Saya tak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung bagaikan anak kecil yang ingin menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meskipun sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana disebutkan Mira, lantaran dia sendiri sudah seringkali cicipi kehangatan dan servis keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cuma-cuma selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung di saat tanpa jijik dan geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama